Open source software
dimulai dengan adanya kampanye untuk menyediakan dan menggunakan
perangkat lunak yang gratis. Selain itu setiap perangkat lunak yang
termasuk perangkat lunak sumber terbuka (open source) memiliki kode sumber (source code)
yang bebas diunduh dan disebarluaskan dengan menganut kaidah dan etika
tertentu. Pengembangannya dilakukan oleh suatu komunitas tertentu dan
mereka akan saling bertukar informasi untuk mengembangkan perangkat
lunak tersebut agar menjadi lebih baik.
Ada
kesamaan antara free software dan open source. Keduanya bisa digunakan
secara gratis dan untuk mendapatkannya sangat mudah. Dibandingkan
dengan free software, open source lebih populer dan dapat diterima oleh
masyarakat. Istilah Open Source sendiri lebih aman dan netral dalam
konteks bahasa Indonesia. Bahkan secara politik lebih tepat, sepertinya
terdengar sejajar dengan istilah era keterbukaan yang sedang ke arah
pencapaian good governance. Dengan kata lain memperkenalkan konsep
perangkat lunak merdeka dengan terminologi Open Source akan lebih mudah
dilirik ketimbang menggunakan istilah Free Software.
Banyak aplikasi yang saat ini berlabel Open Source, sehingga kita tidak takut lagi untuk menggunakan.
Definisi Open Source
Seperti
telah dijelaskan di awal, free software dan open source terdapat
kesamaan dan memang munculnya software open source sebagai sebuah
jawaban atas "kebingungan" kata FREE dari bahasa Inggris. Sebenarnya,
Open Source merupakan nama pemasaran (marketing name) untuk free
software yang diperkenalkan pada Februari 1998. Open Source mengacu
pada fakta bahwa "source code (kode sumber)" dari Free Software adalah
terbuka bagi dunia untuk mengambil dan memanfaatkannya sehingga dapat
dimodifikasi untuk digunakan kembali (modify and to reuse). Tujuan Free
Software adalah untuk memberikan kepada publik secara gratis, dan
memang perkembangan free software sangat pesat karena para "developer"
Sangat giat memperbarui sistem yang ada. Open Source dan Free Software
merupakan nama yang sama sejak diperkenalkan sekitar bulan Februari
1998.
Aturan dalam Open Source
Jangan
kaget jika menjumpai beberapa software yang bersifat free maupun open
source di beberapa agen penjualan CD Software. Memang, pada dasarnya
software tersebut adalah free alias gratis namun terlepas dari semua
itu perlu melihat faktor-faktor adanya fenomena tersebut. Meskipun
bersifat free atau open, ada beberapa aturan yang harus ditaati dalam
menggunakan dan mendistribusikan software tersebut
1. Pendistribusian Ulang Secara Cuma-cuma
Lisensi
tersebut tidak akan menghalangi pihak manapun dalam menjual atau
memberikan software tersebut sebagai sebuah komponen dari suatu
distribusi agregat software yang mencakup program-program dari beberapa
sumber yang berbeda. Lisensi itu juga tidak memerlukan sebuah royalti
atau biaya lain untuk penjualan tertentu.
2. Kode Sumber
Program
tersebut harus meliputi kode sumber dan mengijinkan distribusi dalam
bentuk kode sumber maupun bentuk jadi. Jika bentuk dari suatu produk
tidak didistribusikan dengan kode sumber, sebuah sarana publikasi yang
baik harus disediakan untuk memperoleh kode sumber tersebut dengan
biaya reproduksi yang masuk akal, atau memindahkan dari internet tanpa
biaya. Kode sumber tersebut harus dalam bentuk-bentuk yang diinginkan
sehingga programmer dapat memodifikasi program itu. Kode sumber yang
disengaja dibuat untuk memperdaya tidak diijinkan. Bentuk-bentuk
lanjutan seperti keluaran dari sebuah processor atau translator tidak
diijinkan.
3. Karya-karya Bentukan
Lisensi
tersebut harus memperbolehkan, karya-karya modifikasi atau bentukan,
dan mengijinkannya untuk didistribusikan dalam bentuk yang ama seperti
lisensi software asalnya.
4. Integritas Pencipta Kode Sumber
Lisensi
tersebut dapat membatasi pendistribusian kode sumber dalam bentuk
modifikasi hanya jika lisensi itu mengijinkan pendistribusian dalam
bentuk "patch files" (potongan; menempel; tidak seluruhnya) dengan kode
sumber dengan tujuan memodifikasi program tersebut pada masa pembuatan.
Lisensi itu secara tertulis/tersurat harus memperbolehkan
pendistribusian software yang dibuat dari modifikasi kode sumber.
Lisensi tersebut mungkin memerlukan pekerjaan-pekerjaan bentukan untuk
membawa nama atau versi yang berbeda dari software asal.
5. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Individu Atau Kelompok
Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi terhadap orang secara personal atau perkelompok.
6. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Bidang-bidang Pemberdayaan
Lisensi
tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan program itu
dalam suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh, tidak ada
pembatasan program tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis,
atau terhadap pemanfaatan dalam bidang riset genetik.
7. Pendistibusian lisensi
Hak-hak
yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan pada
semua yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh
pihak-pihak tersebut.
8. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Bersifat Spesifik Terhadap Suatu Produk
Hak-hak
yang tercantum pada program tidak boleh tergantung pada keadaan program
yang merupakan bagian dari suatu distribusi software tertentu. Jika
program disarikan dari distribusi tersebut dan digunakan atau
didistribusikan di dalam bentuk-bentuk lisensi program itu, semua pihak
yang menerima harus memiliki hak yang sama seperti mereka yang dijamin
dalam hubungan dengan pendistribusian software asal.
9. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Membatasi Software Lain
Lisensi
itu tidak boleh menempatkan pembatas bagi software lain. Sebagai
contoh, lisensi itu tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang
didistribusikan pada media yang sama harus bersifat open source.
10. Lisensi Harus Menjadi Teknologi Sentral
Tidak ada ketetapan terhadap lisensi yang mungkin mengarah ke siapapun atau teknologi alat penghubung.
A.Mengapa Menggunakan Open Source Software?
Mengapa harus menggunakan perangkat lunak open source? Dalam pekerjaan sehari-hari dengan komputer, kita mungkin sering menggunakan beberapa perangkat lunak komersial
yang sudah terkenal seperti Microsoft Windows sebagai sistem operasi,
Microsoft Office sebagai aplikasi perkantoran, Adobe Photoshop dan
Corel Draw sebagai aplikasi untuk desain dan gambar, Microsoft Visio
sebagai aplikasi untuk membuat diagram, Microsoft Outlook untuk membaca
dan menerima e-mail ataupun Microsoft Project sebagai aplikasi untuk
melakukan manajemen proyek. Namun tahukah Anda, bahwa perangkat lunak
yang disebutkan tadi memiliki harga lisensi satuan dari ratusan hingga
ribuan dolar AS per perangkat lunak? Jika Anda menginvestasikan uang
Anda untuk membeli beberapa perangkat lunak asli tersebut ke dalam
komputer, tentu Anda harus mengeluarkan biaya ribuan dolar AS untuk
sebuah komputer. Tentu Anda juga tidak ingin melanggar hukum dengan
menggunakan perangkat lunak ilegal bukan?
Karena itulah tersedia berbagai ragam perangkat lunak open source
yang dapat diunduh secara gratis dan disebarluaskan dengan bebas.
Selain itu, karena dibangun oleh suatu komunitas yang saling bertukar
informasi di seluruh dunia, perangkat lunak jenis ini berkembang dengan
cukup baik.
Karena istilah open source
itu sendiri tidak didaftarkan hak ciptanya, maka banyak organisasi yang
mengakui bahwa istilah tersebut adalah milik mereka. Akan tetapi apa
sebenarnya yang membuat suatu perangkat lunak dapat disebut sebagai
perangkat lunak open source? Untuk memudahkan mengenali apakah
suatu lisensi yang melekat pada suatu perangkat lunak mengakibatkan
perangkat lunak itu dapat dianggap sebagai perangkat lunak open source, terdapat beberapa definisi yang harus dipenuhi oleh lisensi itu sendiri, seperti yang disebutkan berikut ini:
- Bebas didistribusikan kembali.
- Menyertakan kode sumber.
- Mengizinkan modifikasi dan pekerjaan yang merupakan turunan kode asli.
- Integrasi dengan kode sumber dari pembuatnya.
- Tidak ada diskriminasi terhadap orang atau grup.
- Tidak ada diskriminasi terhadap suatu bidang usaha.
- Memungkinkan distribusi lisensi tanpa perlu menerbitkan lisensi tambahan oleh pihak-pihak pendistribusi.
- Lisensi tidak boleh spesifik terhadap suatu produk.
- Lisensi tidak boleh membatasi perangkat lunak lain.
- Lisensi harus netral terhadap teknologi.
Definisi diatas adalah penafsiran bebas dari Open Source Definition, karena saya sendiri bukanlah seorang ahli hukum. Open Source Definition digunakan oleh Open Source Initiative, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mempromosikan perangkat lunak open source untuk menentukan apakah suatu lisensi perangkat lunak dapat dianggap open source. Definisi tersebut berasal dari Debian Free Software Guidelines.
B.Perangkat Lunak Open Source
Berikut ini beberapa jenis perangkat lunak open source yang dapat dengan mudah Anda dapatkan sebagai pengganti perangkat lunak berbayar Anda yang mahal:
- Linux
Anda dapat mengganti Microsoft Windows yang Anda gunakan setiap hari dengan sistem operasi Linux. Sistem operasi yang pertama kali dikembangkan oleh Linus Trovald
ini telah menjadi alternatif terbaik untuk menggantikan Microsoft
Windows. Banyak varian dan distribusi Linux yang dikembangkan dengan
tampilan yang sangat bagus. Misalnya Ubuntu, Mandrake, dan Fedora
adalah distribusi Linux yang cukup mudah digunakan oleh orang awam
sekalipun.
- Open Office
Salah satu aplikasi perkantoran yang paling tepat untuk menggantikan Microsoft Office adalah Open Office.
Perangkat lunak ini dikembangkan secara khusus oleh sebuah perusahaan
besar yaitu Sun Microsystem namun tersedia secara gratis. Dalam sebuah
paket Open Office tersedia banyak aplikasi yang mampu menggantikan
tugas Microsoft Office. Bahkan Open Office mampu membuka file yang disimpan dengan format Microsoft Office.
- GIMP
Jika Anda senang melakukan desain dan menggambar, Anda dapat menggunakan aplikasi GIMP. Anda dapat memodifikasi foto dan gambar Anda dan menyimpannya dalam berbagai format file
gambar. Dan perangkat lunak ini dapat secara gratis Anda dapatkan
sebagai pengganti aplikasi Adobe Photoshop atau Corel Draw yang
harganya tentu sangatlah mahal.
- Dia
Microsoft
Visio tentulah menjadi perangkat lunak yang bagus untuk membuat
diagram. Namun tahukah Anda bahwa Anda juga dapat membuat diagram
dengan perangkat lunak yang gratis dan legal? Perangkat lunak tersebut
memiliki nama Dia. Dengan perangkat lunak ini, Anda dapat membuat berbagai diagram dengan format menarik.
- Mozilla Thunderbird
Anda sering menerima e-mail di Microsoft Outlook? Anda bisa menggunakan alternatif aplikasi e-mail yang disebut sebagai Mozilla Thunderbird untuk menerima, membaca dan mengirim e-mail Anda. Selain itu Mozilla Thunderbird juga dilengkapi dengan News Reader untuk membaca berbagai berita terbaru.
- Gantt Project
Jika
Anda seorang yang ditugasi melakukan manajemen proyek, Anda tentu biasa
menggunakan Microsoft Project untuk melakukan tugas ini. Namun Anda
dapat juga menggunakan alternatif perangkat lunak gratis yaitu Gantt Project yang memiliki kesanggupan seperti Microsoft Project.
Semua perangkat lunak open source
yang disebutkan di atas (kecuali Linux) dapat dijalankan pada sistem
operasi Microsoft Windows maupun Linux dengan berbagai varian dan
distribusinya. Tentunya Anda dapat menghemat dari ratusan hingga ribuan
dolar AS jika Anda mulai menggunakan perangkat lunak open source. Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi perangkat lunak open source yang bisa Anda gunakan sebagai alternatif dari perangkat lunak komersial.
C.Gratis Tidak Berarti Buruk
Meski semua perangkat lunak open source dapat diperoleh dan disebarkan dengan gratis, namun dari segi kualitas perangkat lunak open source
telah melalui serangkaian pengujian seperti halnya perangkat lunak
komersial. Bahkan beberapa perusahaan besar pun juga telah ikut serta
dalam pengembangan perangkat lunak ini.
Memang jika pertama kali Anda beralih ke perangkat lunak open source,
kemungkinan Anda belum terbiasa menggunakannya karena tata letaknya
yang sedikit berbeda dengan perangkat lunak komersial yang biasa Anda
gunakan. Namun Anda bisa mulai mencobanya dan tentunya Anda akan
menjadi terbiasa. Selain itu Anda juga tidak akan dibebani biaya yang
mahal serta bisa jadi beban moral karena menggunakan perangkat lunak
komersial yang ilegal.
D.Berikut adalah macam-macam aplikasi open source yang sangat berguna untuk seorang web designer.
1. SeaMonkey
SeaMonkey
dikembangkan oleh Mozilla foundation. SeaMonkey merupakan “all-in-one”
web browser yang sederhana namun canggih untuk editor HTML.
2. KompoZer
KompoZer
merupakan fully featured web authoring system yang terpadu, klien FTP
yang intuitif dan support untuk semua system operasi.
3. NOTEPAD++
NotePad
++ merupakan aplikasi open source yang sangat populer sebagai editor
teks untuk Windows. Walaupun tidak hanya semata-mata untuk web designer
tetapi aplikasi ini memiliki “source code editor” yang mendukung editor
HTML, XML, CSS, dan JavaScript.
4. Bluefish Editor
BlueFish
Editor adalah aplikasi yang ringan dan cepat untuk proses editor yang
ditunjukan untuk perancang dan programmer web. Memiliki fasilitas
Wizard yang berguna untuk pembuatan dokumen HTML.
5. Quanta Plus
Quanta
Plus adalah peengembangan web IDE. Quanta Plus sangat extensible dan
dapat menjalankan skrip kustom. Aplikasi ini sangat baik untuk editor
CSS karena memiliki kode hints dan auto komplet sintaks.
6. Amaya
Amaya
adalah aplikasi gratis, open source web editor dan browser web yang
dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). Amaya dimulai
sebagai HTML/CSS editor dan telah dikembangkan menjadi sebuah editor
untuk berbagai system berbasis XML seperti MarthMK dan SVG.
7. Open Blexi HTML Builder
Open
Blexi HTML Builder adalah browser berbasis open source untuk
menciptakan aplikasi HTML halaman web. Open Blexi HTML Builder memiliki
CSS color picker built.
8. jEdit
jEdit
adalah sebuah editor teks untuk programmers. jEdit dapat berjalan
diWindows, Mac, dan Linux dan memiliki fasilitas “syntax highlighting”
untuk HTML, XML, CSS, Java Script dan bahasa programan lain.
Apakah keunggulan-keunggulan dari aplikasi open source diatas?
Dari
delapan contoh aplikasi untuk designer yang telah disebutkan tadi,
memiliki keunggulan-keunggulan yang berbeda-beda sesuai fungsinya
masing-masing sebagai aplikasi open source.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar